Pasalnya selama beberapa tahun terakhir banyak penjahat dunia maya yang� mengeksploitasi lubang pada program tersebut untuk menyebarkan Malware.
"Sekitar 47 persen serangan memanfaatkan kelemahan Acrobat Reader," kata peneliti di firma keamanan F-Secure, Mikko Hypponen seperti dilansir Cnet, Sabtu (24/4/2009).
Sebulan lalu, padahal Adobe menyatakan telah menambal lubang pada Acrobat Reader, tapi tetap saja F-Secure masih menemukan celah pada aplikasi pembaca file PDF itu. Sebab itu, F-Secure mengungkapkan agar pemilik komputer menggunakan program lainnya untuk membaca file-file PDF.
"Adobe seharusnya menjadikan keamanan sebagai prioritas utamanya," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar